Tren Harapan – Pembangunan bendungan yang direncanakan untuk meningkatkan ketahanan pangan kini terganggu setelah anggaran infrastruktur ditahan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari arahan Presiden untuk menahan semua dana yang berkaitan dengan proyek-proyek besar, termasuk pembangunan bendungan. Meskipun proyek ini mengalami penundaan, pemerintah tetap berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa meskipun anggaran untuk pembangunan bendungan dihentikan sementara, mereka akan berfokus pada pengelolaan infrastruktur yang telah ada. Pemerintah berencana untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas yang sudah dibangun untuk mendukung ketahanan pangan, dengan prioritas pada revitalisasi dan optimalisasi infrastruktur yang ada.
Penahanan anggaran oleh Sri Mulyani ini dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran pemerintah dan memastikan bahwa alokasi dana difokuskan pada sektor-sektor prioritas, salah satunya adalah ketahanan pangan. Dody Hanggodo menambahkan bahwa meskipun pembangunan bendungan harus dihentikan sementara, sektor ketahanan pangan tetap menjadi fokus utama.
“Semua dana infrastruktur kan ditahan dulu oleh Ibu Menteri Keuangan sesuai arahan Bapak Presiden,” ujarnya. Dalam situasi ini, pemerintah berusaha menanggulangi keterbatasan anggaran dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada, sembari menunggu kesepakatan lebih lanjut mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung ketahanan pangan.
“Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Merosot 5 Tahun Terakhir”
Pembangunan bendungan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan program swasembada pangan pada tahun 2028. Sejak 2014, pemerintah Indonesia telah berhasil membangun 187 bendungan, dan pada periode 2015-2024, pemerintah menargetkan pembangunan 61 bendungan baru. Meskipun pembangunan beberapa bendungan saat ini terhambat, pemerintah tetap berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini sesuai dengan rencana.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa hingga 2021, 11 bendungan baru sudah dibangun dan tersebar di seluruh Indonesia. Bendungan-bendungan ini diharapkan dapat menyediakan irigasi untuk lebih dari 1 juta hektare lahan pertanian. Hal ini adalah upaya mendukung program swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Diana juga mengungkapkan bahwa distribusi bendungan di seluruh Indonesia masih belum merata, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya air.
Pembangunan bendungan menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah ketidakmerataan lokasi bendungan di berbagai wilayah Indonesia. Wilayah Kalimantan, misalnya, masih memiliki ketahanan air yang rendah, sehingga membutuhkan pembangunan infrastruktur air yang lebih merata. Pemerintah tetap berupaya mengatasi tantangan ini untuk memastikan distribusi irigasi yang adil dan meningkatkan ketahanan pangan di seluruh daerah.
Dengan penahanan anggaran, maka proyek ini akan terhenti sementara waktu, namun upaya untuk memastikan ketahanan pangan tetap menjadi prioritas. Meskipun menghadapi hambatan, pemerintah Indonesia bertekad untuk tetap melanjutkan proyek-proyek besar ini guna mencapai target swasembada pangan pada 2028.