Tren Harapan – Hansi Flick kembali jadi sorotan menjelang laga penting timnya melawan Leganes. Pelatih asal Jerman itu tengah merancang strategi jitu. Ia sadar bahwa Leganes bukan lawan yang bisa diremehkan. Meski secara peringkat lebih rendah, tim tersebut punya daya kejut yang mematikan. Flick dikenal sebagai pelatih yang sangat teliti dalam menyusun skema permainan. Ia tidak pernah menganggap enteng setiap pertandingan. Bahkan untuk laga persahabatan pun, ia tetap menurunkan susunan terbaik. Kali ini pun demikian, ia telah mengamati pola bermain Leganes secara mendalam.
Leganes dikenal punya pertahanan yang rapat dan sulit ditembus. Mereka kerap memakai formasi 5-4-1 saat menghadapi lawan kuat. Fokus utamanya adalah menutup ruang di tengah dan sayap. Flick melihat bahwa celah Leganes ada di lini serang. Tim ini sering kesulitan menciptakan peluang dari open play. Jika ditekan dari awal, Leganes cenderung kehilangan bola dengan mudah. Kecepatan lini depan menjadi senjata utama mereka dalam serangan balik. Untuk itu, Flick menyiapkan pemain-pemain yang punya kemampuan transisi cepat. Ia ingin timnya tidak lengah dalam fase bertahan maupun menyerang.
“Baca Juga : Spek Gahar iPhone 16 Bikin Pecinta Apple Tergoda”
Flick diketahui akan memaksimalkan peran ganda gelandang bertahan. Pemain di posisi ini akan diberi tugas membagi bola dan merusak ritme lawan. Ia akan memilih pemain dengan stamina tinggi dan ketahanan fisik prima. Selain itu, gelandang ini juga harus bisa melakukan cover saat bek sayap naik. Pemain seperti Joshua Kimmich atau Leon Goretzka masuk dalam radar utama. Mereka punya kemampuan adaptasi cepat dan visi bermain yang luas. Fleksibilitas ini menjadi senjata rahasia Flick untuk menghadapi tekanan dari Leganes.
Dalam latihan tertutup pekan ini, Flick mulai menguji pola permainan baru. Ia mencoba skema 3-4-3 yang lebih agresif dan cair dalam transisi. Formasi ini memungkinkan pergantian posisi antarpemain lebih dinamis. Bek tengah bisa membantu distribusi bola dari belakang ke depan. Sementara sayap diberi kebebasan untuk menusuk ke dalam. Taktik ini dipilih karena bisa mengejutkan Leganes yang terbiasa dengan tekanan dari sisi luar. Dengan skema ini, Flick berharap bisa mencetak gol cepat di awal pertandingan.
“Simak juga: Oppo Find X8 Pro Buktikan Kekuatan dengan Skor Fantastis”
Salah satu kunci keberhasilan Flick adalah penguasaan bola yang dominan. Ia tak suka permainan lambat yang memberi ruang kepada lawan. Timnya dituntut aktif menekan sejak menit pertama. Gaya gegenpressing yang ia populerkan di Jerman tetap jadi senjata utama. Setiap pemain harus cepat membaca pergerakan lawan dan menutup ruang. Bila bola hilang, tim harus langsung melakukan pressing dalam lima detik pertama. Tujuan utamanya adalah merebut bola kembali secepat mungkin dan melanjutkan serangan.
Flick juga memerintahkan pelatih fisik memberikan latihan khusus pada bek tengah dan penjaga gawang. Fokus latihan ini adalah komunikasi dan antisipasi bola lambung. Leganes dikenal suka memanfaatkan bola panjang dari lini belakang. Dengan latihan ini, Flick berharap para bek lebih sigap menutup ruang. Selain itu, penjaga gawang harus aktif berperan sebagai sweeper. Ia harus berani keluar kotak penalti untuk memotong bola liar. Ini penting agar Leganes tidak punya ruang untuk mengejutkan.
Flick tidak ragu memberi kepercayaan kepada pemain muda di laga penting. Ia dikenal sebagai pelatih yang gemar mengorbitkan talenta muda. Dalam laga melawan Leganes, ada kemungkinan dua pemain U-20 diturunkan. Mereka telah menunjukkan performa positif selama latihan. Selain menyegarkan lini serang, kehadiran mereka memberi dinamika berbeda. Flick ingin menunjukkan bahwa regenerasi dalam tim terus berjalan. Keputusan ini juga bisa jadi strategi psikologis untuk mengacaukan prediksi lawan.
Flick menekankan bahwa teknik bukan satu-satunya kunci menang. Mental dan disiplin dalam bermain lebih penting di laga seperti ini. Ia meminta pemain tetap tenang meski tidak segera mencetak gol. Setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal dalam pertandingan ketat. Oleh karena itu, semua pemain diberi pengarahan khusus soal etika bermain. Hindari kartu kuning tidak penting dan jangan terprovokasi oleh lawan. Konsentrasi harus dijaga selama 90 menit penuh tanpa kendur sedikit pun.
Menjelang laga, Flick juga berbicara empat mata dengan para pemain cadangan. Ia tidak ingin mereka merasa tersisih. Setiap pemain punya peran penting dalam satu tim. Bahkan pemain pengganti bisa jadi penentu kemenangan. Dengan pendekatan psikologis seperti ini, Flick menjaga motivasi semua pemain tetap tinggi. Ia ingin semua orang di bangku cadangan siap kapan pun dibutuhkan. Tidak ada posisi istimewa, semua harus siap tempur. Ini yang membuat Flick disukai para pemainnya.
Meski bukan laga final, kemenangan atas Leganes punya arti besar. Ini soal konsistensi dan membangun momentum positif. Flick ingin timnya memetik tiga poin tanpa kebobolan. Hasil bagus di laga ini bisa jadi modal menghadapi jadwal padat selanjutnya. Ia juga ingin menunjukkan pada publik bahwa timnya siap bersaing di level mana pun. Dengan taktik matang, disiplin tinggi, dan semangat juang, Flick yakin timnya akan tampil maksimal.