Trenharapan – Xiaomi akhiri kerjasama leica,Xiaomi akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Leica. Keputusan ini berlaku untuk semua perangkat sub-seri SM8850 yang akan datang, seperti Xiaomi 16, 16 Pro, hingga Poco F8 Ultra. Dengan demikian, logo Leica tidak lagi muncul pada lini flagship terbaru mereka.
“Baca juga : Maksimalkan Konten FYP dengan Kekuatan Kamera Samsung Galaxy S25 Edge “
Selama ini, kerja sama dengan Leica menambah biaya lisensi sekitar USD 3 hingga USD 5 per unit. Oleh karena itu, Xiaomi memilih untuk menghemat biaya dan mengalihkan dana tersebut ke pengembangan teknologi internal. Misalnya, peningkatan sensor kamera dan computational photography kini jadi fokus utama.
Karena efisiensi biaya, lini seperti Redmi dan Poco bisa menawarkan spesifikasi lebih tinggi dengan harga tetap terjangkau. Misalnya, kamera pada Redmi disebut akan meningkat drastis, bahkan mencapai level “epic”. Ini tentu menjadi kabar baik bagi pengguna di segmen harga menengah.
Selain Xiaomi, beberapa merek besar juga mengambil langkah serupa. Sebagai contoh, Huawei mengembangkan sistem XMAGE setelah putus dari Leica. Sementara itu, brand seperti Vivo, Oppo, dan Honor masih bekerja sama dengan Zeiss atau Hasselblad. Namun, tren menuju solusi internal kini mulai jadi pilihan.
Selain dari sisi kamera, Xiaomi juga meluncurkan berbagai perangkat ekosistem pintar. Contohnya, soket modular 8000W dengan desain aman anak dan AC floor-standing dengan fitur pendingin cepat. Semua produk ini telah terintegrasi dengan sistem HyperOS.
Langkah berani Xiaomi ini menunjukkan arah baru perusahaan. Mereka tak hanya ingin lebih efisien, tetapi juga ingin mandiri dalam inovasi. Dengan strategi ini, Xiaomi berharap bisa memperkuat posisi di pasar smartphone premium global.