Tren Harapan – Setelah gempa bumi terjadi, beberapa orang melaporkan mengalami sensasi aneh. Mereka merasa seperti masih bergetar meski tanah sudah stabil. Fenomena ini dikenal sebagai earthquake drunk. Sensasi ini bisa berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam. Beberapa orang bahkan mengalaminya selama berhari-hari. Kondisi ini membuat seseorang merasa pusing atau kehilangan keseimbangan.
Earthquake drunk terjadi karena otak masih beradaptasi setelah mengalami guncangan. Ketika gempa terjadi, tubuh merasakan gerakan yang kuat. Sistem vestibular di telinga dalam berfungsi mengatur keseimbangan. Setelah gempa berhenti, otak masih memproses sensasi gerakan. Inilah yang menyebabkan seseorang merasa masih bergetar. Sensasi ini mirip dengan mabuk laut atau vertigo ringan.
“Baca Juga : Analisis Taktik Diego Simeone di Laga Espanyol vs Atletico”
Orang yang mengalami earthquake drunk melaporkan beberapa gejala. Mereka merasa seperti tanah masih bergerak di bawah kaki mereka. Ada juga yang merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Beberapa orang mengalami mual dan kelelahan akibat kondisi ini. Gejala ini biasanya tidak berbahaya tetapi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika berlangsung lama, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
“Simak juga: Gempa Vanuatu Hancurkan Gedung Diplomatik AS”
Tidak semua orang mengalami earthquake drunk setelah gempa bumi. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko. Orang dengan sistem vestibular yang sensitif lebih mungkin mengalaminya. Mereka yang memiliki riwayat vertigo atau mabuk perjalanan juga lebih rentan. Selain itu, mereka yang mengalami gempa dalam durasi lama lebih berisiko. Intensitas dan skala gempa juga mempengaruhi kemungkinan terjadinya fenomena ini.
Ada beberapa cara untuk mengurangi efek earthquake drunk. Pertama, duduk atau berbaring sejenak untuk menenangkan tubuh. Kedua, fokus pada benda diam untuk membantu otak beradaptasi. Ketiga, minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi. Keempat, hindari gerakan tiba-tiba yang bisa memperburuk rasa pusing. Jika sensasi ini bertahan lama, konsultasi dengan dokter bisa menjadi pilihan.
Secara umum, kondisi ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, earthquake drunk bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain. Jika disertai dengan sakit kepala hebat atau muntah terus-menerus, segera cari bantuan medis. Beberapa orang yang mengalami kecemasan tinggi setelah gempa juga bisa merasakan efek lebih lama. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ketenangan dan beristirahat.
Gempa bumi tidak hanya mempengaruhi bangunan tetapi juga tubuh manusia. Selain earthquake drunk, beberapa orang mengalami stres pasca-trauma. Ada juga yang merasakan peningkatan detak jantung akibat kepanikan. Tubuh manusia memang memiliki mekanisme bertahan setelah mengalami kejadian ekstrem. Oleh karena itu, pemulihan fisik dan mental setelah gempa sangat penting.