Tren Harapan – Emoji telah menjadi bagian penting dalam komunikasi digital. Setiap hari, jutaan orang menggunakan untuk mengekspresikan emosi dan pesan secara lebih visual. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya kapan pertama kali digunakan? Berikut adalah sejarah singkat perkembangan dari masa ke masa.
Emoji pertama kali diperkenalkan pada akhir 1990-an oleh Shigetaka Kurita, seorang desainer dari Jepang. Ia bekerja untuk perusahaan telekomunikasi NTT DoCoMo dan ingin menciptakan cara komunikasi yang lebih ekspresif dalam layanan pesan singkat. Pada tahun 1999, ia merancang 176 emoji pertama dengan ukuran hanya 12×12 piksel.
Kurita terinspirasi dari berbagai simbol yang digunakan dalam budaya Jepang, seperti rambu lalu lintas, karakter manga, dan ikon umum dalam kehidupan sehari-hari. Yang ia ciptakan mencakup ekspresi wajah, cuaca, makanan, dan simbol lain yang mudah dipahami.
Setelah diperkenalkan di Jepang, emoji mulai mendapatkan popularitas di negara lain. Pada awal 2000-an, perusahaan teknologi seperti Apple dan Google mulai tertarik dengan konsep ini. Mereka mulai mengembangkan dan memasukkan ke dalam sistem operasi mereka.
Pada tahun 2010, Resmi diakui sebagai bagian dari Unicode Standard, yang memungkinkan dapat digunakan secara universal di berbagai perangkat dan platform. Sejak saat itu, dan terus berkembang dengan menambahkan berbagai karakter baru setiap tahunnya.
“Baca Juga : Benyamin Davnie Optimis Cek Kesehatan Dapat Meningkatkan Kesejahteraan”
Saat ini, emoji telah berkembang jauh dari desain awalnya. Dengan dukungan penuh dari Unicode Consortium, kini tersedia lebih dari 3.000 yang mencakup berbagai ekspresi wajah, aktivitas, profesi, hingga bendera negara.
Platform seperti Apple, Microsoft, Google, dan WhatsApp memiliki desain mereka sendiri, meskipun semua tetap mengikuti standar Unicode. Emoji juga sering diperbarui untuk mencerminkan keberagaman, dengan menambahkan variasi warna kulit, gender, dan aksesibilitas.
“Simak juga: KAI Progo Generasi Terbaru Beroperasi Mulai Besok, Ini Harga dan Keistimewaannya”
Selain itu, emoji kini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pemasaran, media sosial, dan komunikasi bisnis. Banyak perusahaan menggunakan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan menambah elemen visual dalam kampanye digital mereka.
Seiring perkembangan teknologi, kemungkinan akan terus berevolusi. Beberapa tren yang mulai muncul termasuk berbasis animasi, emoji interaktif, dan bahkan yang dipersonalisasi berdasarkan ekspresi wajah pengguna. Bagaimana menurut Anda? Apakah akan tetap menjadi bagian dari komunikasi digital di masa depan?