Tren Harapan – Nama Ray Zulham kembali mencuat setelah ia menyatakan tekadnya membawa tim Perbati menorehkan prestasi internasional. Atlet muda ini kini bukan hanya berfokus pada pencapaian pribadi. Ia turut menyusun strategi besar agar Perbati, sebagai organisasi bela diri, mampu bersaing di panggung dunia. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta pekan lalu. Ray menilai bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam seni bela diri. Kini, ia siap membawa warna baru dalam kompetisi internasional mendatang.
Untuk mendukung visinya, Ray telah menjalankan program latihan intensif bersama timnya. Ia tak hanya fokus pada fisik, tetapi juga strategi bertarung. Metode pelatihan yang diterapkan menggabungkan teknik lokal dengan pendekatan modern. Ray juga menggandeng pelatih luar negeri untuk memperluas perspektif. Menurutnya, keunggulan internasional tidak datang dari kekuatan saja, tetapi dari kecerdasan taktik. Latihan berlangsung enam hari seminggu, termasuk sesi simulasi melawan petarung dari luar negeri. Semua ini dilakukan demi mencapai hasil maksimal.
“Baca Juga : Xiaomi 15 Ultra Diuji Langsung di Barcelona, Apa Kelebihannya?”
Perbati selama ini dikenal sebagai wadah utama untuk bela diri khas Indonesia. Namun demikian, pamornya di kancah internasional masih terbatas. Ray ingin mengubah pandangan tersebut. Ia menyatakan bahwa Perbati memiliki teknik unik yang bisa bersaing di turnamen dunia. Melalui kerja sama dengan federasi global, ia berharap Perbati bisa tampil dalam kejuaraan level Asia dan bahkan Olimpiade. Ia juga mendorong federasi untuk lebih aktif mengadakan event skala internasional di tanah air. Hal ini bisa memperkenalkan bela diri Indonesia secara luas.
Langkah Ray mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh olahraga dan pemerintah. Menteri Pemuda dan Olahraga menyampaikan apresiasi atas inisiatifnya. Menurut mereka, kehadiran atlet muda seperti Ray membawa semangat baru dalam dunia olahraga. Beberapa sponsor besar juga mulai menunjukkan ketertarikan untuk mendukung kegiatan Perbati. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas menjadi kunci utama dalam membangun fondasi kuat. Dukungan ini diharapkan tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga konkret dalam bentuk fasilitas dan pendanaan.
“Simak juga: Respons Cepat Telkomsel Atasi Gangguan di Bali”
Ray juga menyadari pentingnya branding dalam era digital. Ia berupaya membangun citra Perbati sebagai bela diri modern yang tetap berakar pada tradisi. Konten media sosial mulai dibuat secara profesional untuk menjangkau audiens muda. TikTok, Instagram, dan YouTube digunakan untuk menampilkan gerakan-gerakan teknik Perbati. Selain itu, Ray sering mengadakan live session yang menampilkan latihan dan diskusi strategi. Pendekatan ini membuat Perbati lebih mudah diterima generasi muda. Branding digital menjadi alat penting memperkuat posisi di mata dunia.
Ray memasang target ambisius untuk beberapa tahun ke depan. Ia ingin Perbati menembus tiga besar di turnamen bela diri Asia. Selain itu, ia juga ingin mencetak atlet-atlet muda baru yang siap bersaing di level global. Untuk itu, ia terus mencari bibit potensial dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan lokal mulai digelar secara berkala dengan standar internasional. Ia juga berharap sistem regenerasi dalam Perbati bisa terus berjalan. Dengan demikian, tongkat estafet prestasi tak akan berhenti di generasinya saja.