Tren Harapan – Legenda tinju Mike Tyson kembali menjadi sorotan dengan rencana pertarungannya melawan YouTuber dan petinju Jake Paul pada usia 58 tahun. Keputusan Tyson ini memicu kekhawatiran mendalam dari keluarga, terutama keenam anaknya yang merasa cemas akan risiko kesehatan yang ia hadapi di ring. Tyson, yang tidak bertanding dalam laga profesional selama 20 tahun terakhir, kini bersiap menghadapi tantangan baru yang diwarnai perbedaan usia 30 tahun antara dirinya dan Jake Paul. Pertarungan ini akan berlangsung di Texas pada 15 November, dan menjadi laga resmi pertamanya setelah eksibisi melawan Roy Jones Jr. pada 2020.
“Baca juga: Mike Tyson Persiapkan Kemenangan untuk Melawan Jake Paul”
Keinginan Mike Tyson untuk bertanding melawan Jake Paul menimbulkan kecemasan besar di antara keluarganya. Anak-anaknya, yang berjumlah enam orang, berusaha membujuknya agar membatalkan niatnya untuk kembali ke ring. Mereka merasa Tyson seharusnya beristirahat dan menikmati hidup di usia senjanya daripada berisiko menghadapi cedera serius. Tyson yang dikenal keras kepala menanggapi kekhawatiran anak-anaknya dengan tenang. Ia bahkan mengatakan bahwa anak-anaknya tidak memahami dunia pertarungan dan tidak ada dari mereka yang bisa mengalahkannya, jadi ia tetap merasa percaya diri dan tidak gentar.
Para anak Tyson, yaitu Mikey (34), Rayna (28), Amir (27), Miguel (22), Milan (16), dan Maroko (13), tumbuh dengan melihat ayah mereka sebagai sosok yang tangguh dan kontroversial. Beberapa di antara mereka merupakan penggemar Jake Paul, sosok yang akan berhadapan dengan ayah mereka di ring. Meskipun begitu, mereka tetap mencemaskan kondisi Tyson. Kecemasan ini juga didukung oleh sang istri, Lakiha Spicer, yang telah berulang kali meminta Tyson untuk tidak melanjutkan pertarungan ini.
“Simak juga: Hati-Hati! Inilah 9 Hewan dengan Pukulan dan Tendangan Mematikan”
Mike Tyson tetap pada pendiriannya untuk melanjutkan pertarungan, meskipun tahu bahwa keluarganya mengkhawatirkan dirinya. Ia mengakui bahwa sering kali dirinya menempatkan keinginan pribadi di atas perhatian keluarga. “Lupakan apa yang dipikirkan istri dan anak-anak saya untuk saat ini. Tetaplah bersama saya dan jangan merasa kasihan pada saya,” ucapnya. Baginya, pertarungan ini bukan tentang keluarga, tetapi tentang dirinya yang ingin membuktikan sesuatu pada diri sendiri dan dunia.
Tyson juga menyatakan bahwa keluarganya, khususnya anak-anaknya, tidak terlalu memperhatikan karier tinju yang telah ia bangun. Baginya, mereka lebih melihat dirinya sebagai seorang ayah, bukan sebagai legenda tinju.
Pertarungan ini, menurut Tyson, adalah salah satu bentuk dari obsesi pribadinya. Tyson merasa bahwa ia harus terus menguji dirinya sendiri meski usianya sudah tidak muda lagi. Ia menyadari bahwa pilihannya ini mungkin terkesan egois, namun ia merasa perlu untuk tetap membuktikan kemampuannya di ring. Dalam sebuah wawancara dengan Tyson mengungkapkan bahwa keluarganya lebih mendukung Jake Paul daripada dirinya sendiri, dan melihat Paul sebagai sosok populer yang disukai banyak orang.
“Seluruh keluarga saya, semua orang menyukai si kecil berkulit putih ini [Paul],” candanya. Tyson menegaskan bahwa anak-anaknya tidak banyak terlibat dalam karier tinjunya, dan mereka lebih memperhatikan peran Tyson sebagai ayah ketimbang seorang petinju. Meski demikian, Tyson tetap bertekad untuk melanjutkan pertandingan ini.
Mike Tyson adalah sosok yang dikenal tidak mudah gentar, dan di usia 58 tahun, ia merasa masih mampu bersaing di dunia tinju. Pertarungan melawan Jake Paul yang memiliki perbedaan usia signifikan ini akan menjadi pembuktian apakah Tyson masih bisa mempertahankan kemampuan bertarungnya. Tyson tetap optimis dan percaya diri, bahkan meski seluruh keluarga dan orang-orang terdekatnya menyarankan ia untuk mundur.