BNI Dukung Ekosistem Digital untuk Sekolah Rakyat
TrenHarapan – Bank Negara Indonesia (BNI) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan ekosistem digital di Sekolah Rakyat. Salah satu langkah strategisnya adalah integrasi program bank sampah sebagai bagian dari kurikulum pembentukan karakter. Program ini bertujuan mengajarkan anak-anak cara memilah sampah, mengubahnya menjadi tabungan, sekaligus menanamkan nilai produktif dan kepedulian lingkungan sejak usia dini.
Integrasi Bank Sampah dalam Kurikulum Pendidikan
Direktur Kelembagaan BNI, Eko Setyo Nugroho, menjelaskan bahwa bank sampah akan menjadi media pembelajaran praktis bagi siswa. Anak-anak akan memahami bahwa sampah memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan benar. Dengan pendekatan ini, Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga pusat pembentukan karakter peduli lingkungan.
“Baca Juga : Respons Santai Pangdam Jaya Soal Bendera One Piece”
Pengembangan Dashboard Digital untuk Pemantauan
Selain program bank sampah, BNI berkolaborasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengembangkan dashboard digital. Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap penyaluran dana dan kegiatan belajar mengajar di seluruh Sekolah Rakyat di Indonesia. Teknologi ini meniru sistem pemantauan yang telah berhasil digunakan oleh Kementerian Kesehatan untuk Puskesmas.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pengentasan Kemiskinan
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyambut positif kontribusi BNI dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah program konkret dalam pengentasan kemiskinan yang datanya sudah terverifikasi dan kebutuhannya nyata. Targetnya, jumlah Sekolah Rakyat akan bertambah dari 159 menjadi 200 pada tahun depan.
“Simak Juga : Mana Lebih Relevan Bagi Pasangan Gen Z, Beli Rumah atau Kontrak?”
Pemberdayaan Komunitas Melalui Sekolah Rakyat
Program Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada pendidikan anak, tetapi juga pemberdayaan orang tua dan perbaikan rumah tidak layak huni. Dengan pendekatan holistik, sekolah ini diharapkan menjadi pusat pemberdayaan komunitas yang menggabungkan aspek pendidikan, ekonomi, dan sosial. Dukungan BNI melalui dana CSR akan mempercepat realisasi program ini.
Sekolah Rakyat sebagai Model Nasional Transformasi Sosial
Agus menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan menjadi ujung tombak penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2026. Dukungan institusi keuangan seperti BNI, integrasi teknologi, dan program lingkungan menjadi satu kesatuan gerakan nasional. Model ini diharapkan dapat direplikasi di seluruh Indonesia sebagai wujud transformasi sosial berbasis keadilan dan keberlanjutan.