Tren Harapan – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggaungkan pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak untuk menjaga kesehatan. Konsumsi berlebihan dari ketiga zat ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih makanan dan minuman sehari-hari.
Gula sering kali menjadi penyebab utama berbagai masalah kesehatan, terutama diabetes tipe 2. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan resistensi insulin. Selain itu, gula juga dapat berkontribusi pada obesitas, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
“Baca Juga : Dedi Mulyadi Siap Selidiki Pengembang yang Klaim Bebas Banjir”
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram per hari. Namun, banyak orang mengonsumsi lebih dari batas tersebut tanpa disadari. Minuman manis seperti soda, teh kemasan, dan kopi dengan tambahan sirup sering kali mengandung kadar gula tinggi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan gula dan memilih alternatif yang lebih sehat.
Garam merupakan elemen penting dalam tubuh, tetapi konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi sendiri merupakan faktor utama penyakit jantung dan stroke. Kemenkes merekomendasikan konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram per hari atau sekitar satu sendok teh.
Makanan olahan seperti mie instan, keripik, dan makanan kaleng sering mengandung kadar garam yang tinggi. Mengurangi konsumsi makanan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menghindari risiko hipertensi. Selain itu, mengganti garam dengan rempah alami seperti bawang putih dan jahe bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.
Lemak juga memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi jenis dan jumlahnya perlu diperhatikan. Dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang berkontribusi pada penyumbatan pembuluh darah. Konsumsi lemak berlebihan juga dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Kemenkes merekomendasikan konsumsi lemak tidak lebih dari 67 gram per hari. Makanan cepat saji, gorengan, dan camilan kemasan sering kali mengandung kadar lemak tinggi. Mengganti sumber lemak jenuh dengan lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, dan ikan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, membiasakan membaca label nutrisi pada kemasan makanan agar lebih sadar akan kandungan yang dikonsumsi. Kedua, mengurangi frekuensi makan makanan olahan dan memilih makanan segar sebagai alternatif.
Selain itu, memasak sendiri di rumah bisa menjadi solusi untuk mengontrol asupan gula, garam, dan lemak. Dengan memasak sendiri, seseorang dapat menentukan takaran yang sesuai dan memilih bahan yang lebih sehat. Menggunakan metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang juga lebih baik dibandingkan menggoreng.
Pemerintah dan berbagai lembaga kesehatan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat. Kampanye mengenai pembatasan gula, garam, dan lemak telah dilakukan di berbagai platform, termasuk media sosial dan sekolah.
Masyarakat juga didorong untuk lebih aktif dalam menerapkan pola makan sehat dan mengajak keluarga serta lingkungan sekitar untuk melakukan hal yang sama. Dengan demikian, risiko penyakit kronis dapat diminimalkan, dan kualitas hidup pun meningkat.