Obesitas: Malnutrisi Paling Umum yang Mengancam Generasi Anak Sekolah

Obesitas: Malnutrisi Paling Umum yang Mengancam Generasi Anak Sekolah

TrenHarapan – Tahun ini, obesitas telah melampaui kekurangan berat badan sebagai bentuk malnutrisi yang paling umum di antara anak usia sekolah dan remaja. Sekitar 1 dari 10 anak—sekitar 188 juta—mengalami obesitas. Itu berarti jumlah anak yang kelebihan berat badan semakin meningkat, dan bukan karena mereka makan lebih sehat. Kondisi ini menempatkan mereka pada risiko penyakit serius seperti diabetes tipe‑2, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker.

Pemasaran dan Praktik Bisnis yang Tidak Etis

UNICEF menegaskan, akar masalahnya bukan hanya pilihan individu dalam keluarga. Banyak perusahaan makanan melakukan pemasaran yang agresif terhadap produk tidak sehat. Minuman manis dan camilan tinggi garam sering dipromosikan, terutama di sekolah. Anak-anak dibombardir iklan dan akses ke produk ultraprocessed jauh lebih mudah dibanding akses ke buah dan sayur segar.

“Baca Juga : Waspadai Diabetes pada Anak Sejak Dini: Gejala dan Cara Penanganannya”

Harga Murah, Nutrisi Mahal

Produk ultraprocessed sering kali lebih murah daripada makanan segar seperti buah, sayuran, atau protein. Ini membuat keluarga, terutama yang berpenghasilan rendah, memilih opsi lebih murah meskipun kurang sehat. Dalam waktu singkat, pola makan berubah: buah dan sayur digantikan oleh makanan cepat saji dan camilan instan, yang jelas memiliki kandungan gula, garam, dan lemak tidak sehat tinggi.

Bahaya Kesehatan dan Perkembangan Anak

Anak yang obesitas tidak hanya menghadapi masalah fisik tapi juga efek pada perkembangan kognitif dan kesehatan mental. Risiko resistensi insulin atau tekanan darah tinggi bisa terbentuk sejak dini. Imbasnya akan berlanjut ke masa dewasa: risiko penyakit metabolik meningkat, kualitas hidup bisa turun drastis.

“Simak Juga : AHY Tegaskan Bahaya & Manfaat AI”

Peran Lingkungan dan Kebijakan Publik

UNICEF menekankan bahwa ini bukan semata tanggung jawab anak atau orang tua. Lingkungan tempat tumbuh berperan besar: sekolah, toko, dan iklan digital. Kebijakan publik sangat dibutuhkan: regulasi pemasaran makanan, subsidi untuk makanan sehat, dan akses yang adil ke pilihan gizi. Jika tidak, obesitas akan terus menjadi epidemi yang tersembunyi tapi dampaknya nyata.

Mendukung Perubahan: Aksi Nyata yang Dibutuhkan

Untuk mengatasi situasi ini, beberapa langkah penting:

  • Regulasi iklan makanan tidak sehat yang ditargetkan untuk anak-anak.
  • Subsidi dan dukungan agar makanan sehat menjadi pilihan yang terjangkau.
  • Kurikulum sekolah yang memasukkan edukasi gizi.
  • Program yang memfasilitasi akses ke buah, sayur, dan protein di komunitas.
  • Penguatan pengawasan atas label produk agar transparan dan mudah dimengerti.