Produksi Migas Indonesia Naik, Target 1 Juta Barel per Hari Semakin Dekat
TrenHarapan – Dewan Energi Nasional (DEN) menilai langkah pemerintah melalui SKK Migas untuk meningkatkan produksi minyak sudah berada di jalur yang tepat. Data terbaru menunjukkan lifting minyak naik dari 576.000 barel per hari (bph) pada pertengahan 2024 menjadi 580.000 bph di periode yang sama tahun 2025. Kenaikan ini memberikan optimisme terhadap target produksi 1 juta bph pada 2030.
Target 1 Juta Barel Demi Swasembada Energi
Anggota DEN, Abadi Poernomo, menegaskan bahwa pencapaian target tersebut penting untuk mewujudkan swasembada energi nasional. Dengan produksi yang cukup, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan energi primer dari dalam negeri tanpa ketergantungan impor. Meski begitu, kebutuhan BBM nasional saat ini masih sekitar 1,5 juta bph, sehingga impor minyak mentah maupun BBM jadi masih diperlukan.
“Baca Juga : Singapura Akan Perlakukan Vape Seperti Narkoba”
Strategi Peningkatan Produksi Migas
Untuk mengejar target ambisius ini, pemerintah dan SKK Migas menyiapkan sejumlah strategi. Beberapa di antaranya meliputi eksplorasi cadangan baru, reaktivasi sumur tua yang masih potensial, serta penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR). Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Pentingnya Sektor Hulu Migas
Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, menilai bahwa transisi energi harus dijalankan secara realistis. Saat ini energi fosil masih mendominasi lebih dari 80% bauran energi nasional. Karena itu, peningkatan produksi di sektor hulu migas menjadi langkah konkret untuk memperkuat fondasi energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
“Simak Juga : Kasus Korupsi Bansos 2020 Seret Nama Bambang Tanoesoedibjo”
Data Pengeboran dan Aktivitas Hulu Migas
SKK Migas mencatat hingga pertengahan 2025 jumlah pengeboran sumur pengembangan mencapai 409 sumur, naik 14% dibandingkan tahun lalu. Kegiatan workover tercatat 517 sumur atau meningkat 6%, sementara well service melonjak 12% menjadi 20.644 kegiatan. Data ini mencerminkan komitmen pemerintah dan investor dalam memperkuat produksi migas.
Dukungan Pemerintah Jadi Kunci
Meski tren positif sudah terlihat, Ali Ahmudi menekankan pentingnya dukungan penuh pemerintah. Kepastian hukum, regulasi yang jelas, hingga insentif fiskal seperti pemotongan pajak akan mendorong investor berani menanamkan modal. Dengan sinergi antara pemerintah, SKK Migas, dan pelaku industri, target 1 juta bph bukan sekadar wacana, melainkan visi yang bisa diwujudkan.