Tren Harapan – Tottenham Hotspur kembali harus menelan pil pahit dalam lanjutan Liga Inggris musim ini. Kekalahan terbaru mereka menambah catatan buruk yang kini membayangi tim. Dukungan fan yang besar belum cukup mengangkat performa anak asuh Ange Postecoglou. Dalam lima laga terakhir, The Lilywhites hanya mampu meraih satu kemenangan. Statistik ini menimbulkan berbagai spekulasi terkait strategi dan efektivitas taktik yang diterapkan. Para pemain dinilai kehilangan fokus dan kesulitan menjaga konsistensi permainan. Para pengamat mulai mempertanyakan mental bertanding skuad. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi manajemen klub.
Salah satu masalah utama Tottenham musim ini adalah inkonsistensi. Dalam satu laga mereka bisa tampil impresif, namun di laga berikutnya justru terpuruk. Pelatih sudah mencoba berbagai formasi dan pendekatan taktik. Namun hasil di lapangan belum memperlihatkan perkembangan signifikan. Banyak peluang terbuang sia-sia. Finishing yang buruk menjadi momok besar bagi tim. Ditambah lagi pertahanan yang sering kecolongan di menit-menit akhir. Para pemain belakang kurang disiplin dalam menjaga area kotak penalti. Kesalahan individual pun sering terjadi dan menjadi penyebab kebobolan. Kondisi ini membuat moral tim ikut menurun dan berdampak pada kepercayaan diri.
“Baca Juga : Chemistry Verrell dan Alorissa, Publik Bertanya: Gosip atau Takdir?”
Tottenham adalah salah satu klub dengan basis fan yang besar. Dukungan fan bisa menjadi kekuatan, namun juga tekanan besar. Setiap kekalahan dibahas habis-habisan di media sosial. Kritikan keras datang dari berbagai arah. Pelatih pun tak luput dari sorotan. Postecoglou yang awalnya dipuji karena gaya bermain menyerang, kini dinilai tidak fleksibel. Banyak pihak meminta perubahan formasi agar lebih adaptif. Suporter menuntut hasil cepat, sementara manajemen masih memberi waktu pada pelatih. Di sisi lain, para pemain juga merasa beban yang besar di pundak mereka. Mental menjadi aspek penting yang harus segera dibenahi.
Dalam sepuluh pertandingan terakhir di semua kompetisi, Tottenham hanya menang tiga kali. Sisa laga berakhir dengan kekalahan atau hasil imbang. Ini menjadi salah satu rekor terburuk mereka dalam lima musim terakhir. Bahkan, beberapa kekalahan terjadi saat menghadapi tim papan bawah. Ini menambah rasa frustasi di kalangan fan. Statistik penguasaan bola tinggi, tetapi minim konversi menjadi gol. Rata-rata tembakan tepat sasaran menurun drastis dibanding paruh awal musim. Kebobolan pun lebih sering terjadi setelah menit ke-70. Kondisi fisik dan fokus tampaknya menurun di akhir pertandingan. Hal ini patut menjadi perhatian serius staf pelatih.
“Simak juga: Kesalahan Umum Saat Menyalakan PC dan Cara Menghindarinya”
Musim ini Tottenham harus kehilangan beberapa pemain penting karena cedera. James Maddison, Richarlison, dan Bentancur sempat absen cukup lama. Absennya mereka memengaruhi ritme permainan tim. Kehilangan playmaker membuat kreativitas serangan menurun. Rotasi pemain terpaksa dilakukan, tetapi tidak semua pemain pelapis mampu tampil optimal. Hal ini membuat permainan menjadi mudah ditebak lawan. Lawan memanfaatkan kelemahan di lini tengah dan sayap. Cedera juga berdampak pada kestabilan taktik yang dijalankan. Pemain muda yang naik ke tim utama belum cukup pengalaman. Ini memperparah krisis yang sedang melanda skuad The Lilywhites.
Jadwal pertandingan yang padat juga turut memperberat langkah Tottenham. Dalam sebulan terakhir, mereka harus menjalani laga tiap tiga atau empat hari. Ini menyulitkan proses pemulihan fisik para pemain. Kelelahan berpotensi meningkatkan risiko cedera. Selain itu, sulit melakukan latihan taktik secara penuh. Pelatih lebih fokus pada pemulihan dan strategi singkat. Waktu persiapan menjadi sangat terbatas. Hal ini bisa terlihat dari minimnya variasi taktik di pertandingan. Klub juga harus berpikir keras dalam menyusun prioritas. Apakah mengejar posisi di papan atas, atau fokus bertahan di zona Eropa. Pilihan strategis ini tidak mudah diambil.
Banyak pihak menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh. Tidak hanya pada pelatih, tetapi juga pada manajemen tim. Rekrutmen pemain harus lebih selektif di bursa transfer mendatang. Pemain dengan mental juara dan fisik prima harus jadi prioritas. Selain itu, pelatih perlu mempertimbangkan perubahan gaya bermain. Kombinasi antara permainan menyerang dan pertahanan solid sangat dibutuhkan. Kedisiplinan taktik harus lebih diperkuat. Pemain juga perlu diberi motivasi dan arahan yang jelas. Komunikasi antar lini mesti ditingkatkan agar tidak mudah kehilangan bola. Jika tidak ada perubahan, Tottenham bisa kehilangan tempat di kompetisi Eropa musim depan. Itu tentu akan menjadi pukulan berat bagi klub dan fans.