Pertamina Patra Niaga Tambah Posko Keluhan Konsumen Jadi 17 Titik di Jawa Timur

Pertamina Patra Niaga Tambah Posko Keluhan Konsumen Jadi 17 Titik di Jawa Timur

TrenHarapanPertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat dengan menambah jumlah posko layanan keluhan konsumen menjadi 17 titik di wilayah Jawa Timur (Jatim), dari yang sebelumnya hanya tiga titik. Langkah ini diambil setelah muncul laporan masyarakat terkait dugaan gangguan mesin kendaraan usai pengisian bahan bakar jenis Pertalite di sejumlah SPBU Pertamina. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyebut penambahan posko ini adalah wujud keterbukaan publik dan tanggung jawab perusahaan terhadap konsumennya. “Pertamina kini menyediakan 17 titik posko untuk melayani keluhan masyarakat,” ujarnya. Posko-posko tersebut menjadi wadah resmi bagi warga untuk menyampaikan laporan, sekaligus memastikan setiap aduan ditindaklanjuti secara profesional dan transparan demi menjaga kepercayaan publik terhadap layanan energi nasional.

Mendengar Suara dari Lapangan

Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina menerima sejumlah laporan dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, hingga Malang. Laporan tersebut beragam, mulai dari dugaan mesin kendaraan yang tidak berfungsi optimal hingga kekhawatiran atas kualitas bahan bakar. Setiap laporan menjadi perhatian serius bagi Pertamina Patra Niaga. Melalui penambahan posko, perusahaan berupaya memperpendek jarak antara konsumen dan layanan penanganan keluhan. Ahad menegaskan, setiap aduan akan diverifikasi dan ditangani dengan mekanisme yang jelas. Masyarakat dapat datang langsung ke posko terdekat untuk memberikan keterangan serta membawa bukti pengisian. Bagi Pertamina, mendengarkan konsumen bukan sekadar kewajiban, melainkan bagian dari komitmen untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan mutu layanan energi di daerah.

“Baca Juga : Krakatau Steel Perkuat Fondasi Bisnis: Transformasi yang Membawa Harapan Baru”

Pemeriksaan Laboratorium dan Jaminan Kualitas

Ahad menjelaskan bahwa seluruh proses distribusi BBM Pertamina selama ini sudah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Setiap produk diuji di laboratorium sebelum disalurkan ke masyarakat. Namun, sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat, Pertamina melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan terhadap produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Terminal BBM Surabaya dua titik suplai utama untuk wilayah terdampak. Hasilnya menunjukkan bahwa produk tersebut on spec, atau masih sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Meski begitu, Pertamina tidak berhenti di situ. Pemeriksaan lanjutan dilakukan di tingkat SPBU untuk memastikan quality and quantity (QQ) bahan bakar tetap sesuai spesifikasi. Semua langkah ini dilakukan agar konsumen mendapatkan kepastian dan rasa aman saat menggunakan produk Pertamina.

Investigasi Lanjutan di SPBU

Setelah hasil laboratorium menunjukkan produk BBM aman, Pertamina Patra Niaga melanjutkan investigasi di lapangan. Fokusnya kini pada pengecekan langsung di SPBU sebagai titik distribusi terakhir ke masyarakat. Proses ini melibatkan tim teknis yang memantau kualitas, kuantitas, dan sistem penyimpanan BBM di tangki SPBU. Tujuannya adalah memastikan tidak ada penyimpangan atau kontaminasi dalam rantai distribusi. Menurut Ahad, investigasi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina terhadap transparansi dan keselamatan konsumen. Jika ditemukan ketidaksesuaian, langkah korektif akan dilakukan segera. Pendekatan menyeluruh ini menunjukkan bagaimana perusahaan tidak hanya reaktif terhadap laporan, tetapi juga proaktif dalam menjaga keandalan produk. Pertamina ingin memastikan setiap tetes bahan bakar yang diterima konsumen memiliki standar yang sama dari terminal hingga pompa SPBU.

Keterbukaan dan Komitmen Pelayanan Publik

Dengan hadirnya 17 posko pengaduan, Pertamina ingin memperlihatkan bahwa keterbukaan informasi dan tanggung jawab publik menjadi prioritas utama. Langkah ini sejalan dengan semangat pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Melalui posko-posko tersebut, setiap warga memiliki akses langsung untuk menyampaikan laporan tanpa hambatan birokrasi. Pertamina juga menyiapkan petugas yang siap menampung, memverifikasi, dan menindaklanjuti setiap pengaduan secara profesional. Transparansi menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik, terutama di sektor energi yang vital. Dengan kebijakan terbuka ini, Pertamina berupaya membangun hubungan yang lebih dekat dan saling percaya dengan konsumennya. Setiap aduan bukan sekadar masalah, melainkan peluang untuk memperbaiki mutu pelayanan yang lebih baik di masa depan.

“Simak Juga : The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga, Tapi Powell Beri Sinyal Hati-hati untuk Desember”

Lokasi Posko dan Layanan Konsumen

Pertamina menyiapkan 17 titik posko di berbagai wilayah Jawa Timur, termasuk beberapa lokasi strategis di Surabaya seperti SPBU 5460146 di Jl. Arif Rahman Hakim No. 150, SPBU 5460179 di Jl. Kayoon No. 48, SPBU 5460134 di Jl. Wonorejo I, Manukan Kulon, Tandes, dan SPBU 54601107 di Jl. Kebonsari Tengah No. 64-66. Posko-posko ini siap menerima keluhan setiap hari, dengan petugas yang dibekali pelatihan untuk memberikan layanan cepat dan ramah. Masyarakat dapat membawa bukti pembelian atau dokumentasi kendaraan saat melapor. Penempatan posko di lokasi mudah dijangkau diharapkan mampu mempercepat penanganan aduan dan mencegah kesalahpahaman di lapangan. Dengan sistem ini, Pertamina memastikan setiap keluhan masyarakat tidak hanya terdengar, tetapi benar-benar mendapat solusi yang memuaskan dan terukur.

Pertamina dan Semangat Pelayanan Energi Nasional

Langkah penambahan posko ini menegaskan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menghadirkan pelayanan energi yang transparan, bertanggung jawab, dan manusiawi. Perusahaan memahami bahwa kepercayaan publik dibangun dari kemampuan mendengar dan merespons cepat. Dengan memperkuat jalur komunikasi lewat posko keluhan, Pertamina tidak hanya menjaga reputasi, tetapi juga meneguhkan perannya sebagai penyedia energi nasional yang berpihak pada masyarakat. Dalam konteks industri yang kompleks, langkah kecil seperti membuka ruang dialog dengan konsumen memiliki makna besar. Ia menunjukkan bahwa pelayanan terbaik dimulai dari kepedulian kepedulian terhadap kualitas, keselamatan, dan kenyamanan setiap pengguna BBM di Indonesia. Dari 17 posko di Jawa Timur ini, Pertamina mengirim pesan jelas: setiap suara masyarakat berharga, dan setiap aduan akan ditindaklanjuti dengan tanggung jawab.