Tren Harapan – Liverpool mencatatkan kemenangan gemilang 2-0 atas Manchester City dalam laga Liga Premier Inggris yang berlangsung di Anfield. Pertandingan ini semakin mengukuhkan posisi Liverpool di puncak klasemen, dengan keunggulan 11 poin dari rival terdekat mereka
Gol pembuka dicetak oleh Cody Gakpo pada menit ke-12 melalui serangan balik cepat yang sulit diantisipasi pertahanan City. Kemudian, Mohamed Salah menambah keunggulan Liverpool lewat tendangan penalti pada menit ke-78 setelah pelanggaran keras dilakukan oleh bek City di dalam kotak penalti.
Kekalahan dari Liverpool menjadi pukulan berat bagi Manchester City yang kini mencatatkan empat kekalahan beruntun di Liga Premier. Catatan ini menjadi rekor terburuk bagi tim juara bertahan sepanjang sejarah Liga Premier.
Lebih buruk lagi, tim asuhan Pep Guardiola belum meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi. Dengan hasil ini, City terpuruk ke posisi kelima klasemen sementara, terpaut 11 poin dari Liverpool.
“Baca Juga: Hasil Drawing Babak Ketiga Piala FA 2024/2025: Duel Sengit di Awal Kompetisi”
Di tengah pertandingan yang sulit, Guardiola menjadi sasaran nyanyian ejekan dari fans Liverpool yang melantunkan “You’re getting sacked in the morning.” Nyanyian tersebut merujuk pada kemungkinan Guardiola dipecat akibat performa buruk Manchester City.
Namun, Guardiola merespons ejekan tersebut dengan tenang dan penuh percaya diri. Ia mengangkat enam jari, simbol dari enam gelar Liga Premier yang telah diraih selama masa kepelatihannya bersama City.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Guardiola menyatakan, “Mungkin mereka benar, dengan hasil seperti ini, orang-orang akan berbicara. Tapi saya tidak mengharapkan hal itu terjadi di Anfield. Bagaimanapun, ini adalah bagian dari sepak bola, dan saya memahaminya.”
Selain Guardiola, kiper Manchester City, Stefan Ortega, juga menjadi sorotan karena komentarnya yang dianggap kontroversial. Ortega menyebut bahwa Liverpool, baik sebagai kota maupun tim, “mungkin bukan yang terbaik di Inggris.”
Komentar ini menuai kritik keras, termasuk dari mantan manajer Newcastle, Alan Pardew. Pardew menyebut pernyataan Ortega sebagai “kesalahan bodoh” dan memperingatkan bahwa Ortega mungkin akan menyesali ucapannya, terutama karena para pendukung Liverpool dikenal sangat setia dan vokal dalam mendukung tim mereka.
“Simak Juga: Manny Pacquiao: Legenda Hidup Tinju yang Tak Kenal Usia”
Di sisi lain, manajer Liverpool, Jürgen Klopp, memberikan pujian kepada timnya atas performa luar biasa yang ditampilkan sepanjang pertandingan. Klopp menyebut timnya bermain disiplin dan efisien, dua faktor yang menjadi kunci kemenangan mereka.
Kemenangan ini menegaskan konsistensi Liverpool dalam persaingan gelar Liga Premier musim ini. Klopp tampak optimistis dengan peluang timnya untuk terus mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen hingga akhir musim.
Bagi Guardiola, kekalahan ini menjadi salah satu ujian terbesar dalam kariernya di Manchester City. Dengan jadwal pertandingan yang semakin padat, Guardiola harus segera menemukan solusi untuk mengembalikan performa timnya.
Kekalahan dari Liverpool menjadi peringatan keras bagi City bahwa dominasi mereka selama beberapa tahun terakhir tidak berarti perjalanan musim ini akan mudah. Guardiola kini ditantang untuk membuktikan kemampuannya sebagai salah satu pelatih terbaik dunia dengan membawa City bangkit dari keterpurukan.
Liverpool berhasil memanfaatkan kelemahan City dengan penampilan solid yang mempertegas posisi mereka sebagai favorit juara musim ini. Sementara itu, Manchester City menghadapi krisis performa yang membutuhkan solusi segera dari Pep Guardiola. Akankah City mampu bangkit, atau justru semakin terpuruk? Hanya waktu yang akan menjawab.