Kolong Flyover Grogol dan Rawa Buaya Akan Ditata Jadi Ruang Publik, Warga Sambut Positif

Kolong Flyover Grogol dan Rawa Buaya Akan Ditata Jadi Ruang Publik, Warga Sambut Positif

TrenHarapan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan penataan kolong flyover Grogol dan Rawa Buaya, Jakarta Barat. Langkah ini bertujuan mengubah area yang selama ini terkesan kumuh menjadi ruang publik yang lebih bermanfaat bagi warga. Penataan ini juga sejalan dengan visi Pemprov untuk memperluas ruang terbuka hijau sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

Harapan Warga Sekitar Rawa Buaya

Yati (37), seorang pedagang warung makan di sekitar flyover Rawa Buaya, menyambut baik rencana ini. Ia menilai, jika kolong jalan layang ditata ulang, kawasan tersebut akan terlihat lebih rapi dan nyaman. “Kalau beneran dirapihin, kan nanti dilihatnya juga enak, enggak kumuh. Pasti ada warna-warninya,” ujarnya.

“Baca Juga : Tunjangan Rumah DPR Rp 50 Juta Dihentikan”

Selain faktor keindahan, Yati juga berharap penataan ruang publik ini dapat meningkatkan jumlah pembeli di warungnya. Menurutnya, jika kawasan itu tertata, bukan hanya pengemudi ojek online atau sopir angkot yang datang, tetapi juga warga lain yang ingin beraktivitas di ruang publik.

Kekhawatiran Fungsi Kolong Flyover

Meski mendukung, Yati menyoroti fungsi kolong flyover yang kerap digunakan sebagai penampungan air saat musim hujan. Ia khawatir penataan ruang publik tidak mempertimbangkan hal tersebut. “Biasanya kan ini buat nampung banjir. Kalau hujan deras, suka penuh semua,” katanya. Namun, ia tetap berharap area yang luas itu dapat dimanfaatkan sebagai taman atau fasilitas publik lain.

Nasib Pedagang di Bawah Flyover Grogol

Berbeda dengan Yati, Dwi Aryani (41), pedagang yang sudah 10 tahun berjualan di kolong flyover Grogol, mengaku cemas akan kehilangan tempat mencari nafkah. Ia merasa pasrah jika harus digusur. “Ini bukan tanah saya. Enggak berani juga melawan pemerintah,” ucapnya.

“Simak Juga : Limbah Rumah Tangga Jadi Penyebab Kali Sunter Berbusa”

Dwi menjelaskan, ia memilih lokasi tersebut karena tidak memiliki biaya untuk menyewa tempat usaha. Jika benar-benar tidak diperbolehkan berjualan lagi, ia berencana pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.

Antara Peluang dan Tantangan Penataan

Rencana penataan kolong flyover ini menjadi peluang bagi warga sekitar untuk mendapatkan ruang publik baru yang layak dan nyaman. Namun, di sisi lain, ada tantangan terkait nasib para pedagang kecil yang menggantungkan hidup di kawasan tersebut.

Pemprov DKI diharapkan mampu menghadirkan solusi yang adil, yakni menata kawasan agar lebih tertib sekaligus memberikan alternatif bagi pedagang yang terdampak. Dengan begitu, program ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga menghadirkan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.