Tren Harapan – Emiten udang milik Kaesang Pangarep terlilit masalah. Emiten ini dikabarkan menunggak gaji karyawannya selama empat bulan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada para pekerja, tetapi juga mencoreng reputasi perusahaan yang terafiliasi dengan sosok terkenal seperti Kaesang.
Emiten Udang Milik Kaesang Terlilit Masalah, dan para karyawannya kini menghadapi tekanan finansial yang berat. Seorang karyawan bernama Fitriani mengungkapkan bahwa ia terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena gaji yang belum diterima. “Saya sudah berusaha mencari pinjaman ke mana-mana karena tidak ada pemasukan lain. Situasi ini sangat memberatkan,” ujar Fitriani.
Akibat kondisi ini, banyak karyawan terpaksa menghadapi utang yang terus bertambah. Mereka berharap perusahaan segera menyelesaikan masalah ini dan memenuhi hak-hak mereka sebagai pekerja.
“Baca juga: Pramono-Rano Isi Masa Tenang: Hangat Bersama Ahok, Santai Nonton Anies”
Masalah keuangan yang melanda PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. diduga akibat penurunan penjualan yang signifikan. Per Juni 2024, penjualan perusahaan merosot hingga 40,18% menjadi USD 59,9 juta (sekitar Rp 980,64 miliar), dibandingkan USD 100,14 juta (Rp 1,64 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan krisis likuiditas, sehingga perusahaan kesulitan memenuhi kewajibannya, termasuk pembayaran gaji.
“Simak juga: Flexing Kaum Pebisnis: Gengsi di Atas Prestasi?”
Kaesang Pangarep diketahui memiliki saham sebesar 8% di PMMP melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat. Kaesang mulai berinvestasi di perusahaan ini sejak November 2021. Meskipun kepemilikan saham Kaesang bukan mayoritas, nama dan keterlibatannya sebagai tokoh publik menambah sorotan terhadap masalah yang terjadi di perusahaan ini.
Bagi banyak pihak, keterlibatan Kaesang menjadi simbol harapan atas tata kelola yang baik. Namun, situasi saat ini justru menciptakan tekanan bagi Kaesang dan perusahaan untuk segera mengatasi krisis.
Para karyawan PMMP tidak tinggal diam menghadapi situasi ini. Mereka menuntut perusahaan segera melunasi gaji yang tertunggak dan memberikan solusi adil atas kesulitan yang dialami. Selain itu, mereka berharap ada langkah konkret untuk mengatasi masalah keuangan perusahaan agar insiden serupa tidak terulang.
Dengan reputasi yang dipertaruhkan, langkah penyelesaian dari manajemen PMMP akan menjadi ujian besar, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi Kaesang sebagai salah satu pemilik saham.
Masalah di PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. tidak hanya berdampak pada karyawan, tetapi juga pada industri pengolahan dan ekspor udang secara keseluruhan. Anjloknya penjualan PMMP menunjukkan tantangan besar yang dihadapi industri perikanan Indonesia, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Bagi Kaesang Pangarep, krisis ini menjadi pelajaran penting tentang risiko dalam bisnis. Meski namanya sering diasosiasikan dengan kesuksesan, situasi ini menunjukkan bahwa setiap bisnis memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian dan strategi matang.