Tren Harapan – Chelsea menghadapi Leicester dalam laga yang penuh ketegangan. Pertandingan ini menjadi sorotan karena performa luar biasa Cole Palmer. Gelandang serang muda itu sebelumnya memiliki rekor sempurna dalam eksekusi penalti. Namun, dalam laga ini, segalanya berubah. Chelsea yang diunggulkan harus menghadapi perlawanan sengit dari Leicester. Sementara Palmer, yang selalu tampil tenang di kotak penalti, justru mengalami nasib berbeda. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ujian bagi mereka tetapi juga bagi Palmer. Apakah Chelsea berhasil mengamankan kemenangan? Ataukah Leicester mampu mencuri poin di laga yang menegangkan ini?
“Baca Juga : Konsumen Dirugikan! MinyaKita Berkurang Takaran, Bagaimana Pengawasan?”
Chelsea langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit pertama. Tim asuhan Mauricio Pochettino menunjukkan agresivitas tinggi dalam menyerang. Raheem Sterling dan Nicolas Jackson beberapa kali mengancam gawang Leicester. Umpan-umpan akurat dari lini tengah membuat lini belakang Leicester cukup kewalahan. Leicester yang bermain dengan strategi bertahan harus menghadapi gempuran bertubi-tubi dari The Blues. Meski begitu, pertahanan solid yang dipimpin oleh Wout Faes mampu menghalau beberapa serangan berbahaya. Kiper Leicester, Mads Hermansen, juga tampil apik dengan beberapa penyelamatan gemilang.
Momen yang paling dinantikan datang pada pertengahan babak pertama. Mendapatkan hadiah penalti setelah Sterling dijatuhkan di kotak terlarang. Seperti biasa, Cole Palmer maju sebagai eksekutor. Sejak bergabung dengan Chelsea, Palmer memiliki rekor sempurna dalam penalti. Ia selalu berhasil mengeksekusi tendangan 12 pas dengan tenang dan akurat. Fans Chelsea pun yakin bahwa kali ini pun bola akan bersarang di gawang Leicester. Namun, momen yang mengejutkan pun terjadi.
“Simak juga: MPV Listrik China Muncul, Nissan Serena dan Toyota Voxy Harus Waspada”
Saat Palmer mengambil ancang-ancang, stadion Stamford Bridge menjadi sunyi. Semua mata tertuju padanya. Ia melepaskan tendangan dengan kepercayaan diri tinggi. Namun, kiper Leicester, Mads Hermansen, membaca arah bola dengan sempurna. Dengan refleks luar biasa, ia berhasil menepis tendangan tersebut. Para pendukung Chelsea terkejut. Palmer yang selama ini tidak pernah gagal dalam penalti akhirnya kehilangan rekor sempurnanya. Wajah kecewa terlihat jelas di raut muka pemain muda tersebut.
Setelah berhasil menggagalkan penalti, Leicester justru tampil lebih percaya diri. Mereka mulai meningkatkan intensitas serangan. James Maddison dan Kiernan Dewsbury-Hall berperan penting dalam membangun serangan Leicester. Chelsea yang sebelumnya mendominasi justru mulai kehilangan kendali permainan. Lini tengah mereka mulai kesulitan mengontrol bola. Leicester bahkan hampir mencetak gol melalui tendangan jarak jauh Patson Daka. Beruntung Robert Sánchez berhasil menepis bola dengan ujung jarinya.
Kebangkitan Leicester akhirnya membuahkan hasil di babak kedua. Melalui serangan balik cepat, Timothy Castagne memberikan umpan silang matang ke dalam kotak penalti. Patson Daka yang tidak terkawal sukses menyundul bola ke gawang Chelsea. Gol ini membuat pendukung Leicester bersorak kegirangan. Sementara itu, Chelsea harus berjuang keras untuk kembali mengendalikan permainan. Mauricio Pochettino langsung melakukan pergantian pemain untuk menambah daya gedor.
Setelah kebobolan, Chelsea berusaha meningkatkan intensitas serangan mereka. Pochettino memasukkan Enzo Fernández dan Christopher Nkunku untuk menambah kreativitas di lini depan. Beberapa peluang emas berhasil diciptakan. Namun, pertahanan Leicester tetap solid. Cole Palmer yang berusaha menebus kesalahannya beberapa kali mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, Mads Hermansen tampil sebagai pahlawan Leicester dengan penyelamatan spektakulernya.
Hingga peluit akhir berbunyi, Chelsea tidak mampu mencetak gol penyama kedudukan. Leicester berhasil mencuri kemenangan dengan skor tipis. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi The Blues. Sementara itu, bagi Palmer, kegagalan penalti ini menjadi pelajaran berharga. Meskipun demikian, ia tetap mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan setimnya. Chelsea harus segera bangkit untuk menghadapi laga berikutnya. Apakah mereka mampu memperbaiki performa? Atau justru akan kembali mengalami kesulitan di pertandingan selanjutnya?