Tren Harapan – Isco kembali mencuri perhatian publik sepak bola Eropa. Setelah sempat terpinggirkan dari skuad utama Real Madrid, kini ia menunjukkan performa gemilang. Musim ini, Isco tampil konsisten bersama Real Betis. Performa impresifnya membuahkan panggilan ke tim nasional Spanyol. Banyak pihak menilai kebangkitannya bisa membawa warna baru. Apalagi lini tengah Spanyol sedang dalam transisi generasi. Para pemain muda masih butuh sosok berpengalaman. Kembalinya Isco memberi harapan baru bagi fans La Furia Roja. Ia tampil elegan dan percaya diri dalam setiap pertandingan. Teknik tinggi, visi permainan tajam, dan ketenangan jadi senjata utamanya. Perjalanan panjangnya menuju titik ini tak mudah. Namun semua usaha kerasnya kini mulai terbayar. Isco membuktikan bahwa kerja keras tak pernah mengkhianati hasil. Ia siap membawa Spanyol melangkah lebih jauh.
“Baca Juga : Sritex Resmi Tutup, 10 Ribu Karyawan Terdampak PHK Massal”
Setelah meninggalkan Sevilla, banyak yang meragukan masa depan Isco. Tapi Real Betis memberinya kesempatan kedua. Pelatih Manuel Pellegrini percaya pada potensi dan mentalitasnya. Kepercayaan itu dibayar tuntas oleh Isco di lapangan. Ia bermain sebagai playmaker utama dengan peran sentral. Dalam 25 laga, ia mencetak 7 gol dan 9 assist. Statistik ini jauh lebih baik dibanding dua musim terakhir. Selain itu, kontribusinya dalam membangun serangan juga signifikan. Ia sering menjadi pemain yang mengatur tempo permainan. Dengan pergerakan lincah dan operan akurat, Isco menghidupkan lini tengah. Tak hanya itu, ia juga aktif dalam bertahan dan pressing. Mentalitas baru ini membuatnya kembali diakui sebagai pemain kelas atas. Fans Betis pun menjadikannya idola baru di Benito Villamarín.
Timnas Spanyol sedang mencari keseimbangan antara pemain muda dan senior. Lini tengah jadi titik rawan setelah pensiunnya Busquets. Nama-nama seperti Gavi dan Pedri memang potensial, tapi kurang pengalaman. Di sinilah Isco masuk sebagai solusi jangka pendek yang ideal. Ia bisa membimbing pemain muda sekaligus mengontrol permainan. Gaya mainnya cocok dengan filosofi tiki-taka khas Spanyol. Ia mampu menjaga bola dalam tekanan dan membuka ruang. Selain itu, Isco juga punya insting mencetak gol dari lini kedua. Hal ini membuatnya jadi gelandang serba bisa. Dalam beberapa laga terakhir, ia menjadi pusat permainan tim. Pelatih Luis de la Fuente memberi kepercayaan penuh padanya. Kehadirannya memberi rasa tenang saat tim dalam tekanan. Ini hal yang sulit ditemukan pada pemain muda.
“Simak juga: Bagaimana Menentukan Waktu Ideal untuk Upgrade Ponsel Anda”
Salah satu faktor utama kebangkitan Isco adalah dukungan internal. Rekan setim di Betis menyebutnya sebagai pemimpin diam-diam. Ia jarang berteriak, tapi selalu memberi contoh lewat permainan. Sikap rendah hatinya membuat ia disukai semua kalangan. Pelatih Pellegrini juga sangat berperan membangkitkan kepercayaan dirinya. Ia memberi kebebasan pada Isco untuk berekspresi di lapangan. Kombinasi ini membentuk lingkungan yang ideal bagi Isco berkembang. Di timnas, ia juga mendapat sambutan hangat dari pemain lain. Banyak yang mengaku senang bisa bermain bersamanya. Kehangatan ruang ganti memberi dampak positif bagi performa. Tak sedikit pemain muda yang mengaku belajar banyak darinya. Hubungan harmonis ini jadi modal penting bagi tim nasional.
Isco sempat berada di titik terendah dalam kariernya. Berat badannya naik, motivasi turun, dan jam bermain sangat sedikit. Ia disebut kehilangan arah dan semangat bermain. Tapi musim lalu ia memutuskan melakukan transformasi besar. Ia menjalani latihan khusus untuk memperbaiki kondisi fisik. Diet ketat dan rutinitas disiplin jadi bagian dari kesehariannya. Secara mental, ia juga berkonsultasi dengan psikolog olahraga. Hasilnya perlahan mulai terlihat di lapangan. Gerakannya kembali gesit dan stamina meningkat tajam. Selain itu, wajahnya terlihat lebih fokus dan percaya diri. Proses ini tak instan, tapi sangat menentukan. Banyak yang menganggap ini sebagai contoh ketekunan sejati. Kini, Isco tampil seperti pemain muda yang penuh gairah.
Isco bukan hanya pemain teknis, tapi juga taktis. Ia mampu membaca permainan dan menentukan arah serangan. Dalam formasi 4-3-3, ia bisa jadi penghubung antara lini belakang dan depan. Jika pelatih ingin formasi lebih fleksibel, Isco juga bisa main sebagai false nine. Fleksibilitas ini membuat pelatih punya banyak pilihan skema. Dalam laga melawan Italia, peran Isco sangat menonjol. Ia sukses mematikan pergerakan gelandang lawan dan menciptakan peluang. Statistik mencatat ia menyentuh bola lebih dari 90 kali dalam 75 menit. Ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusinya dalam permainan tim. Bahkan media Spanyol menobatkannya sebagai man of the match. Isco kembali menjadi jantung permainan seperti masa jayanya. Kini ia tak hanya ingin kembali, tapi juga membuktikan.