ChatGPT Siapkan “Adult Mode”, Babak Baru AI untuk Pengguna Dewasa
TrenHarapan – Kabar tentang hadirnya fitur “adult mode” di ChatGPT menandai perubahan besar dalam pendekatan OpenAI terhadap konten sensitif. Setelah bertahun-tahun dikenal sangat ketat dalam membatasi topik dewasa, OpenAI kini mulai membaca kebutuhan pengguna secara lebih realistis. Fidji Simo, CEO of Applications OpenAI, menyebut fitur ini ditargetkan meluncur pada kuartal pertama 2026. Langkah ini bukan sekadar inovasi teknis, tetapi refleksi dari evolusi hubungan antara manusia dan AI. Bagi banyak pengguna dewasa, ChatGPT bukan hanya alat produktivitas, melainkan ruang dialog yang diharapkan lebih jujur dan relevan. OpenAI mencoba menjawab ekspektasi itu dengan tetap menjaga pagar keamanan yang kuat, terutama bagi pengguna di bawah umur.
Apa Itu Adult Mode dan Bagaimana Cara Kerjanya
Adult mode dirancang sebagai mode khusus yang hanya bisa diakses oleh pengguna dewasa terverifikasi. Dalam mode ini, ChatGPT diyakini akan memiliki batasan konten yang lebih longgar dibandingkan versi standar. Artinya, topik sensitif, relasi dewasa, hingga erotika dapat dibahas dengan pendekatan yang lebih terbuka dan realistis. Namun, ini bukan berarti tanpa kendali. OpenAI menegaskan bahwa adult mode tetap berada dalam koridor etika dan hukum. Pendekatan ini mencerminkan upaya perusahaan untuk menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan tanggung jawab sosial. Dengan kata lain, ChatGPT ingin berbicara dewasa kepada orang dewasa, tanpa membuka celah risiko bagi kelompok rentan.
“Baca Juga : Huawei Mate X7 Resmi Hadir di Pasar Global, Andalkan Chipset Kirin 9030 Pro”
Latar Belakang Perubahan Sikap OpenAI
Selama ini, banyak pengguna dewasa merasa ChatGPT terlalu normatif dan defensif saat merespons topik sensitif. Sam Altman sebelumnya mengakui kritik tersebut dan menyatakan keinginan OpenAI untuk “memperlakukan pengguna dewasa sebagai orang dewasa”. Adult mode menjadi jawaban konkret dari pernyataan itu. Perubahan ini juga tidak lepas dari dinamika industri AI yang semakin kompetitif. Ketika model AI lain mulai menawarkan kebebasan lebih luas, OpenAI perlu beradaptasi tanpa mengorbankan reputasinya sebagai penyedia AI yang aman dan bertanggung jawab. Adult mode hadir sebagai kompromi strategis antara inovasi, tekanan pasar, dan nilai keamanan.
Perbandingan dengan Spicy Mode di Grok
Sebelum OpenAI, xAI milik Elon Musk sudah lebih dulu meluncurkan spicy mode di Grok Imagine. Fitur tersebut memungkinkan pembuatan konten visual bernuansa seksual, termasuk semi-nudity. Kehadiran spicy mode memicu diskusi luas soal batas etika AI. Berbeda dengan Grok yang fokus pada kreativitas visual, adult mode ChatGPT diperkirakan lebih menekankan percakapan teks yang kontekstual dan realistis. Perbandingan ini menunjukkan dua pendekatan berbeda dalam merespons kebutuhan pengguna dewasa. OpenAI tampak memilih jalur lebih hati-hati, dengan penekanan kuat pada verifikasi usia dan pengamanan adaptif.
Sistem Prediksi Usia Jadi Kunci Utama
Untuk memastikan adult mode tidak disalahgunakan, OpenAI mengembangkan sistem prediksi usia berbasis AI. Model ini dirancang untuk mengidentifikasi apakah pengguna tergolong remaja atau dewasa, lalu menyesuaikan batasan konten secara otomatis. Fidji Simo mengungkapkan sistem ini sudah diuji di beberapa negara. Tantangannya bukan hanya akurasi teknis, tetapi juga kepercayaan publik. Kesalahan klasifikasi bisa berdampak serius, baik bagi perlindungan anak maupun kenyamanan pengguna dewasa. Karena itu, OpenAI menempatkan sistem ini sebagai fondasi utama sebelum adult mode benar-benar dirilis ke publik.
“Simak Juga : Ayaneo Pocket Play, Langkah Berani Ayaneo Masuk Dunia Ponsel Gaming”
Implikasi Etika dan Keamanan Pengguna
Hadirnya adult mode memunculkan diskusi etika baru dalam pengembangan AI. Di satu sisi, pengguna dewasa berhak atas ruang dialog yang jujur dan relevan. Di sisi lain, risiko penyalahgunaan tetap mengintai. OpenAI berupaya menjawab dilema ini dengan pendekatan bertahap dan transparan. Adult mode bukan sekadar fitur tambahan, melainkan eksperimen besar tentang bagaimana AI memahami konteks usia, niat pengguna, dan dampak sosial. Jika berhasil, model ini bisa menjadi standar baru industri AI global dalam menangani konten sensitif secara bertanggung jawab.
Menuju 2026, Arah Baru Interaksi Manusia dan AI
Jika sesuai rencana, awal 2026 akan menjadi titik penting bagi ChatGPT. Adult mode berpotensi mengubah cara pengguna dewasa berinteraksi dengan AI, dari sekadar alat bantu menjadi mitra dialog yang lebih matang. Namun, keberhasilan fitur ini sangat bergantung pada eksekusi: akurasi sistem usia, kejelasan batasan, dan konsistensi nilai keamanan. OpenAI tampaknya sadar bahwa kepercayaan publik adalah aset terpenting. Dengan adult mode, ChatGPT tidak hanya berevolusi secara teknis, tetapi juga secara filosofis dalam memahami manusia sebagai pengguna yang beragam.


