Bank Mandiri Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Pembiayaan Hijau dan Dampak Sosial Nyata
TrenHarapan – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan bukan hanya melalui pembiayaan hijau, tetapi juga lewat program sosial berdampak nyata bagi masyarakat.
Melalui empat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Bank Mandiri telah menjangkau lebih dari 60 ribu penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia.
Empat program unggulan tersebut adalah Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri, dan Mandiri Peduli Sekolah.
Keempat inisiatif ini menjadi bagian dari pilar “Sustainability Beyond Banking”, yang menghubungkan keberlanjutan bisnis dengan peningkatan kesejahteraan sosial.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menegaskan bahwa keberlanjutan merupakan inti dari strategi bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kami ingin memastikan setiap langkah bisnis Bank Mandiri menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Empat Program Sosial Mandiri Sentuh Ribuan Warga
Bank Mandiri melalui unit CSR-nya menjalankan empat program besar yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
- Pasar Murah Mandiri — membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama saat momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
- Mandiri Bakti Kesehatan — menyediakan layanan kesehatan gratis dan edukasi hidup sehat bagi masyarakat di daerah terpencil.
- Aksi Bersih Mandiri — mengajak masyarakat dan karyawan menjaga lingkungan lewat kegiatan bersih-bersih di kawasan publik.
- Mandiri Peduli Sekolah — menyalurkan bantuan sarana belajar, renovasi fasilitas sekolah, serta beasiswa bagi pelajar berprestasi.
Novita menyebut, keberlanjutan bisnis Bank Mandiri tidak dapat dipisahkan dari kontribusi sosial.
“Program sosial kami adalah bentuk nyata tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional,” tuturnya.
“Baca Juga : Digitalisasi Dorong DPK Bank Mandiri Tumbuh 13 Persen, Tembus Rp 1.884 Triliun”
Dorong Kesetaraan dan Inklusivitas di Lingkungan Kerja
Selain fokus pada masyarakat, Mandiri juga memperkuat kesetaraan gender dan keberagaman di lingkungan kerja.
Saat ini, 46 persen posisi manajerial diisi oleh perempuan, menunjukkan keseriusan Bank Mandiri dalam membangun organisasi yang inklusif.
Langkah ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dijalankan secara konsisten di seluruh lini bisnis.
Upaya tersebut turut mendorong peningkatan skor Sustainalytics Bank Mandiri menjadi 9,5 poin pada tahun 2025, menandakan eksposur risiko ESG yang sangat rendah.
Pencapaian ini memperkuat reputasi Mandiri sebagai salah satu institusi keuangan paling berkomitmen pada keberlanjutan di kawasan regional.
Pembiayaan Hijau Capai Rp 159 Triliun
Sebagai bagian dari strategi hijau, Bank Mandiri terus memperluas portofolio pembiayaan berkelanjutan.
Hingga kuartal III tahun 2025, nilai pembiayaan hijau mencapai Rp 159 triliun, meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka tersebut mencakup lebih dari 35 persen pangsa pasar di antara tiga bank besar nasional.
“Pembiayaan hijau menjadi pilar penting dalam strategi keberlanjutan Mandiri menuju target netral karbon pada 2030,” ungkap Novita.
Bank Mandiri menyalurkan dana ke berbagai proyek ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, pengelolaan limbah, dan pertanian hijau.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih dan ekonomi hijau.
Kolaborasi dan Komitmen Perbankan Nasional
Tak hanya Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga memperkuat komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan.
Per April 2025, BNI mencatat total pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 182,2 triliun, atau sekitar 24 persen dari total kredit.
Dari angka tersebut, Rp 72,8 triliun dialokasikan khusus untuk pembiayaan hijau.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan.
“Perubahan iklim menuntut sektor perbankan untuk berperan aktif dalam menciptakan pembiayaan yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Okki.
Kolaborasi antarbank pelat merah ini diharapkan mempercepat adopsi standar ESG di sektor keuangan nasional, serta memperkuat daya saing industri perbankan Indonesia di tingkat global.
Dampak Nyata dan Visi Ke Depan
Melalui strategi keberlanjutan yang menyeluruh, Bank Mandiri membuktikan bahwa kinerja bisnis dan tanggung jawab sosial dapat berjalan beriringan.
Selain memberikan dampak ekonomi, pendekatan ini juga membangun kepercayaan publik terhadap dunia perbankan nasional.
“Fokus kami adalah memastikan setiap inisiatif bisnis mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” pungkas Novita.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin transformasi keberlanjutan di sektor perbankan Indonesia.


