Tren Harapan – Belakangan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke teknologi eSIM. Teknologi ini dianggap sebagai solusi modern untuk berbagai kendala kartu SIM fisik. Banyak pengguna ponsel belum memahami apa itu eSIM. Padahal, fitur ini sudah ada di banyak perangkat terbaru. Terutama di smartphone kelas menengah ke atas seperti iPhone dan Android flagship. Dengan eSIM, pengguna tidak lagi memerlukan kartu fisik untuk mengaktifkan jaringan seluler. Semua pengaturan dilakukan secara digital langsung dari perangkat.
eSIM adalah singkatan dari embedded Subscriber Identity Module. Berbeda dengan SIM biasa yang berbentuk fisik, eSIM tertanam langsung di perangkat. Modul ini berfungsi sama seperti SIM card biasa. Ia menyimpan data identitas pelanggan dan digunakan untuk mengakses jaringan seluler. Kelebihannya, pengguna tidak perlu lagi mencabut atau mengganti kartu saat ingin berpindah operator. Proses aktivasi dilakukan melalui pemindaian QR code atau pengaturan manual dari provider. Teknologi ini memudahkan penggunaan layanan seluler secara fleksibel. Termasuk saat bepergian ke luar negeri atau menggunakan dua nomor secara bersamaan.
“Baca Juga : Inter Pede Banget Hadapi Bayern: Suasana Ruang Ganti”
Menkominfo mendorong penggunaan eSIM karena berbagai alasan strategis. Pertama, eSIM dianggap lebih aman dan efisien. Dengan tidak adanya kartu fisik, risiko kehilangan atau kerusakan kartu bisa dihindari. Kedua, membantu dalam pelacakan perangkat ilegal. Karena identitas pengguna terekam langsung dalam sistem digital operator. Ketiga, mendukung penghematan limbah elektronik. Jumlah kartu SIM plastik bisa dikurangi secara signifikan. Pemerintah juga berharap bisa mempercepat digitalisasi layanan telekomunikasi nasional. Pengguna dapat dengan mudah berganti layanan tanpa harus ke gerai operator.
Untuk pengguna iPhone, aktivasi eSIM cukup mudah dilakukan. Pertama, pastikan perangkat mendukung fitur eSIM. Model seperti iPhone XR, XS, dan generasi setelahnya sudah memiliki eSIM. Setelah membeli paket eSIM dari operator, pengguna akan menerima QR code atau detail konfigurasi. Buka menu “Settings”, lalu pilih “Cellular” atau “Mobile Data”. Pilih “Add Cellular Plan”, lalu pindai QR code yang diberikan operator. Jika menggunakan manual entry, cukup masukkan detail sesuai instruksi operator. Setelah berhasil, jaringan akan aktif dan nomor bisa langsung digunakan. Semua ini dilakukan tanpa memasukkan kartu fisik apa pun.
“Simak juga: CPNS 2025 Dibuka? Ini Informasi Terbaru dari Pemerintah”
Proses aktivasi eSIM pada Android serupa dengan iPhone. Namun, tampilan menu bisa berbeda tergantung merek dan versi sistem operasi. Umumnya, pengguna harus masuk ke “Settings”, pilih “Connections” lalu “SIM card manager”. Di sana akan muncul opsi untuk menambahkan atau “Add mobile plan”. Gunakan kamera untuk memindai QR code dari operator. Jika berhasil, jaringan akan langsung aktif. Beberapa ponsel Android yang mendukung antara lain Samsung Galaxy S20 ke atas, Pixel 4 ke atas, dan Oppo Find X3 Pro. Sebelum membeli paket, pastikan perangkat benar-benar kompatibel.
Ada banyak keunggulan yang membuat eSIM semakin populer. Pertama, pengguna bisa mengaktifkan lebih dari satu nomor di satu perangkat. Cocok untuk pengguna dual SIM tanpa slot tambahan. Kedua, proses berpindah operator menjadi lebih cepat. Tanpa harus menunggu pengiriman kartu baru atau datang ke gerai. Ketiga, desain ponsel bisa lebih ramping karena tidak memerlukan slot fisik tambahan. Namun, teknologi ini juga memiliki kekurangan. Tidak semua operator di Indonesia mendukung layanan eSIM. Selain itu, proses pemulihan eSIM jika ponsel hilang masih belum sepraktis SIM fisik. Ini menjadi tantangan ke depan.
Sejumlah operator di Indonesia mulai menyediakan layanan eSIM secara terbatas. Telkomsel, Smartfren, dan XL Axiata termasuk yang sudah mengaktifkan fitur ini. Pengguna bisa mendaftar melalui situs resmi atau mengunjungi gerai tertentu. Biasanya, aktivasi dilakukan dengan menyerahkan data identitas dan memilih paket yang diinginkan. Setelah itu, QR code akan dikirimkan melalui email atau diberikan secara langsung. Beberapa operator juga menyediakan aplikasi khusus untuk mengelolanya. Meski masih terbatas, jumlah pengguna di Indonesia terus meningkat setiap tahun.