Listrik Sumbar Pulih 100 Persen Usai Banjir Besar: Harapan Baru dari Tanah yang Diuji

Listrik Sumbar Pulih 100 Persen Usai Banjir Besar: Harapan Baru dari Tanah yang Diuji

TrenHarapan – Setelah berhari-hari hidup dalam gelap dan ketidakpastian, masyarakat Sumatera Barat akhirnya bisa bernapas lega. BNPB mengumumkan bahwa aliran listrik di seluruh wilayah telah kembali menyala 100 persen pada Jumat (5/12). Pengumuman ini disampaikan oleh Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, yang menegaskan bahwa proses perbaikan berjalan bertahap sejak banjir besar melanda. Di banyak titik, warga menyaksikan sendiri bagaimana tim teknis bekerja hingga larut malam untuk memperbaiki jaringan yang terputus akibat longsor dan genangan. Setelah berhari-hari penuh kecemasan, pulihnya listrik berubah menjadi simbol harapan baru bagi warga yang terdampak. Bagi banyak keluarga, lampu yang menyala kembali terasa seperti langkah pertama menuju pemulihan kehidupan sehari-hari.

Sebaran 19 Wilayah yang Kini Kembali Terang

Sebanyak 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat kini telah mendapatkan kembali pasokan listrik penuh. Wilayah tersebut mencakup kota-kota besar seperti Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, hingga Mentawai yang sempat terisolasi karena cuaca ekstrem. Salah satu daerah terakhir yang berhasil dipulihkan adalah Kecamatan Palembayan di Kabupaten Agam, sebuah kawasan yang jalurnya tertutup lumpur tebal sehingga menyulitkan proses perbaikan. Namun dengan kerja keras petugas yang tak mengenal lelah, jaringan listrik akhirnya kembali stabil. Bagi para pedagang yang kehilangan stok dagangan dan keluarga yang hidup tanpa penerangan selama berhari-hari, kabar ini menjadi titik balik besar. Pulihnya aliran listrik memberi mereka kesempatan bangkit kembali setelah masa-masa sulit pascabanjir.

“Baca Juga : Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp100.000: Pedagang Tertekan, Pembeli Menahan Diri”

Tantangan Lapangan: Lumpur, Longsor, dan Akses Terputus

Proses pemulihan jaringan listrik bukanlah perjalanan mudah. Petugas lapangan menghadapi situasi yang jauh dari ideal: jalur terendam, tanah bergerak, hingga area perbukitan yang rawan longsor. Di Palembayan, kendaraan teknis harus melewati jalan licin berlumpur yang nyaris tidak bisa dilalui. Tantangan tersebut memperlambat mobilisasi peralatan sekaligus menguji kesabaran tim perbaikan. Meski begitu, mereka terus berupaya membuka akses sembari memastikan keamanan kerja. Cerita-cerita kecil dari lapangan—seperti teknisi yang berjalan kaki membawa peralatan karena kendaraan tak bisa lewat—menunjukkan betapa besar pengorbanan yang dilakukan demi memulihkan layanan penting bagi masyarakat. Kini, upaya keras itu terbayar dengan kembalinya pasokan listrik di seluruh wilayah.

Perbaikan Jalan dan Jembatan yang Dipercepat

Di luar pemulihan listrik, BNPB juga melaporkan bahwa perbaikan akses jalan dan jembatan terus berlangsung. Beberapa titik jalur utama sempat terputus total, seperti ruas Sicincin menuju batas Kota Padang Panjang yang mengalami kerusakan parah. Tercatat ada 12 titik longsor tambahan yang mempersempit jalan dan membuat arus kendaraan tersendat. Pemerintah menargetkan jalur utama tersebut dapat dibuka kembali dalam waktu 14 hari, minimal satu lajur khusus kendaraan ringan. Jalur lain yang sudah dapat digunakan seperti Padang-Pariaman-Pasbar dan Padang-Solok menjadi harapan bagi aktivitas masyarakat yang sempat lumpuh. Perbaikan ini menandai bahwa pemulihan pascabencana bukan hanya soal listrik, tetapi juga soal menghubungkan kembali kehidupan ekonomi dan sosial warga Sumbar.

“Simak Juga : QRIS Tap Nobu Bank Hadir di LRT Jakarta: Langkah Baru Pembayaran Digital yang Makin Dekat dengan Penumpang”

Mobilisasi Alat Berat untuk Percepatan Penanganan

Untuk menyelesaikan kerusakan secara cepat, BNPB bersama kementerian teknis mengerahkan berbagai peralatan berat ke titik-titik terdampak. Sebanyak 23 ekskavator, 11 dump truck, dan 6 wheel loader bekerja bergantian membersihkan reruntuhan dan membuka jalur yang tertutup material longsor. Tim di lapangan terus berkoordinasi untuk memastikan pekerjaan berlangsung aman dan efisien, mengingat cuaca yang masih fluktuatif. Kehadiran alat berat ini memberi dorongan besar bagi percepatan pemulihan, terutama di daerah dengan akses terbatas. Upaya kolektif pemerintah, BNPB, serta dinas daerah menjadi bukti nyata bahwa bencana ini mendapatkan respons cepat dan terstruktur. Dengan kesiapan logistik dan tenaga yang memadai, masyarakat kini memiliki keyakinan lebih kuat bahwa pemulihan semakin dekat menuju tahap akhir.

Harapan Baru Warga Sumbar Setelah Lampu Menyala Kembali

Pulihnya aliran listrik di seluruh wilayah Sumatera Barat membawa kelegaan mendalam bagi warga yang telah melewati masa sulit pascabanjir. Banyak yang harus merelakan barang dagangan rusak, menyimpan makanan dengan cara seadanya, hingga tidur dalam kondisi gelap selama berhari-hari. Ketika listrik kembali menyala, bukan hanya rumah yang terang tetapi juga semangat mereka untuk bangkit. Pemerintah berharap pemulihan ini menjadi awal dari rekonstruksi yang lebih besar, termasuk peningkatan infrastruktur agar lebih tangguh menghadapi bencana di masa depan. Kini, warga Sumbar bisa kembali menjalani hari dengan rasa aman, meski proses pemulihan menyeluruh masih terus berjalan.